Senin, 12 Mei 2014

Sosiologi Menurut Para Ahli

Sosiologi menurut para ahli:
  • S. Joseph Roucek, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar manusia dalam kelompok-kelompok.
  • Pitiri Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial.
  • L. Laeyendecker, sosiologi merupakan pemikiran sistematis tentang kehidupan bersama manusia sebagai gejala sosial.
  • Selo Soemardjan, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
  • Soejarno Soekanto, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubungan antara individu dalam masyarakat tadi.
  • John J. Macionis, sosiologi adalah studi sistematis mengenai masyarakat manusia.
  • William F. Ogburn Dan Meyer F. Nimkoff, sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
  • Hassan shadily dalam sosiologi masyarakta Indonesia, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat dan menyelidiki ikatan antar manusia.
Jadi, sosiologi adalah studi sistematis mengenai masyarakat manusia dalam keseluruhannya, baik dalam dimensi statis maupun dinamis. Yang dikaji dalam sosiologi adalah kehidupan masyarakat manusia beserta segala dampaknya terhadap lingkungan maupun perkembangan peradaban manusia itu sendiri.
Tujuan awal dari sosiologi:
a. Perubahan sosial dan factor-faktor yang dapat menjaga masyarakat agar tetap menjaga kebersamaan di tengah arus perubahan.
b. Kenyataan dan keragaman serta pertanyaan mengenai kesamaan dan perbedaan di antara warga masyarakat.
c. Ketegangan antara penjelasan ilmiah mengenai kehidupan sosial yang berhadapan dengan tradisi, akal sehat, dan opini public.
Menurut Harry M. Jhonson ciri sosiologi adalah sebagi berikut.
a. Empiris, yaitu didasarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b. Teorotis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, bertujuan menjalankan hubungan sebab dan akibat.
c. Kumulatif, maksudnya teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas, dan diperhalus.
d. Nonetis, maksudnya yang dipersoalkan dalam sosiologi bukanlah baik-buruknya fakta tertentu, akan tetapi menjelaskan fakta tersebut secara analistis.

0 komentar:

Posting Komentar